Thursday, June 7, 2007

Menghayati Fisika

Saat saya mengajarkan (dasar) ilmu Fisika, di kelas 1 dan 3 MA; sesekali serius seseali guyon, sehingga materi diharapkan masuk ke benak dan pemahaman anak didik.

Tetapi harapan kadang sekedar bayangan laksana mimpi di siang bolong, je..ileee.

Yang jelas, saya suka ama fisika dan suka mengajarkannya bahkan suka melihat hasilnya dan....yang ini ni...prosesnya.

Seorang rekan guru mengatakan bahwa 'Ngantuk' adalah penyakit yang menurun dan menular. Tetapi bagi anak persepsinya bisa berbeda. Menurut mereka, tidur adalah satu-satunya obat ngantuk.


Lain halnya dengan suasana yang satu ini. Di masjid,malamhari dan yang didengarkan adalah lantunan hafalan kakak-kakak kelasnya. Sebelumnya perut dijamin tenang karena habis makan malam. Dikatakan penyakit menular karena memang 'ngantuk' bagi anak2 Assalaam luar biasa dampak bagi lingkungannya.


Namun walau sempat, kalau nggak boleh dikatakan sering; anak ini sudah mengantongi prestasi. Ketika cepat-tepat dia yang paling cepat dan tepat jawabannya. Dan menurut data ia udah hafal 13 Juz.

Satu lagi, setelah beberapa santri dari Madrasan Aliyah Assalaam diterima di perguruan tinggi Negeri baik melalui beasiswa maupun Ujian Masuk Perguruan Tinggi, satu lagi santri MA dinyatakan diterima setelah mengikuti seleksi di fakultas Kehutanan UGM jogja. Mihda Qornul Manazil, santri asal pemalang, 18 tahun , secara definitif diterima di fakultas kehutanan UGM jogja. dengan diterimanya Mihda di UGM berarti menambah panjang daftar santri MA yang sudah diterima di perguruan tinggi bergensi di Indonsia. Ketika saya ajarkan tentang Relativitas, Mihda sangat antusias sampai2...terlelap:

Kudo'akan engkau kelak menjadi menteri Kehutanan, agar dana non-budgeter tidak mengalir semaunya sendiri layaknya hidup di hutan belantara...heheh. Amien 3x.

Labels: