Cara Baru Belajar Fisika
Sekelompok mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menggunakan cara tersendiri untuk mengatasi kesulitan belajar fisika dengan metode Pesatlimas (pendekatan sains teknologi lingkungan dan masyarakat) yang dirasa sesuai dengan kondisi di mayoritas sekolah di daerah.
Penggunaan metode Pesatlimas dalam pembelajaran fisika di samping menekankan pemahaman siswa tentang konsep-konsep fisika juga melibatkan pemahaman terhadap teknologi yang ternyata dapat dibuat dengan biaya murah dengan bahan yang ada di lingkungan sekitar.
'Kelebihan metode itu adalah bahan yang mudah didapat, sederhana, murah meriah, dan menambah media bagi para guru,' tutur Pardiyono, mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA UNY, Senin (11/6).
Kelompok tersebut seluruhnya terdiri atas Pardiyono, Mislan Sasono, Aris Budiawan, Adi Pramuda, dan Sutrianto yang menerapkan metode Pesatlimas di SMP Negeri 1 Girimulyo selama tiga bulan sejak April hingga Mei 2007.
Teknologi Sederhana
Siswa kelas VIII diajari membuat produk alat-alat optik sederhana dengan menggunakan alat yang ada di lingkungan sekitar bahkan dapat memanfaatkan limbah rumah tangga. Salah satu contohnya adalah pembuatan periskop yang menggunakan bahan karton, gunting, cermin datar, dan kertas.
Caranya, menurut Pardiyono, adalah dengan memotong karton dengan bentuk jaring-jaring yang sudah dimal sehingga membentuk kotak persegi panjang pada ujung-ujung sisi samping atas dan bawah yang bertolak belakang diberi lubang kotak. Lalu cermin dimasukkan pada ujung yang berlubang di mana posisi muka cermin menghadap dan miring dengan sudut tertentu (45 derajat).
Hal itu juga berlaku untuk pembuatan teleskop bintang dengan cara mengganti lensa dengan dua lensa lain berfokus 200 cm dan 2 cm. ''Dengan cara pembelajaran Pesatlimas tersebut ternyata dapat meningkatkan motivasi belajar dan pemahaman konsep fisika siswa,'' ucapnya.
Hal itu dibuktikan dengan kemampuan siswa dalam membuat produk berteknologi sederhana seperti OHP, cakram optik, teropong, lup, periskop, dan sebagainya.
dari:
http://www.suaramerdeka.com, edisi: 14 Juni 2007.
Labels: cara_belajar
<< Home