Saturday, August 18, 2007

Hilal Sya'ban 1428 H

Hilal bulan Sya'ban atau di Jawa dikenal sebagai 'wulan ruwah' sebenarnya sangat menentukan bagi penentuan bulan2 berikutnya yang sering kontroversial.

Bulan setelah Sya'ban adalah bulan suci Ramadhan. Bila Sya'ban tidak ada problem, mengapa Ramadhan sering terjadi masalah. Menurut hemat saya, semua ini lebih disebabkan oleh kurangtahuanya kita akan makna dan definisi Hilal itu sendiri.

Berikut citra Hilal di bulan sebelum Ramadhan. Altitude bulan saat sunset ini sekitar 15°37'. Sementara saat terjadi isjtimak, tinggi Hilal saat sunset hanya 4°54. 

hilalsyaban1428.jpgHilal bulan Sya'ban 1428 H

Urutan bulan dalam Islam adalah sebagai berikut:

1. Muharram = Suro

2. Shofar = Sapar

3. Rabi'ul Awal = Mulud

4. Rabi'ul Akhir = Ba'do Mulud

5. Jumadal Ula = Madilawal

6. Jumadal Tsaniyah = Madilakir

7. Rojab = Rejeb

8. Sya'ban = Ruwah

9. Ramadlon = Poso

10. Syawwal = Sawal

11. Dzul Qo'dah = Kaedah

12. Dzul Hijjah = Besar 



CASA sebagai club eksta santri PPMI Assalaam dalam ilmu Falak melakukan observasi Hilal Sya'ban 1428 H. CASA Putra di masjid lantai 2 sementara CASA Putri di lapangan kompleks barat. Bersyukur karena Hilal 2 Sya'ban ini saat maghrib setinggi 15 derajat. Awalnya, hanya terlihat oleh anak yang peka pandangannya.

Cukup dengan mata telanjang, hilal saat itu tampak segaris-putih.

Maka begitu agak petang, semakin jelaslah penampakan Hilal kali ini. Sebuah pengalaman yang pertama bagi anak2 CASA melihat hilal tgl 2 bulan sya'ban kali ini.
Hilal 1 Sya'ban memang sulit terlihat bahkan mustahil, karena ketinggian di bawah limit Danjon. Dan rekan2 JAC di Parangkusumo sekalipun juga gagal melihatnya di awal Sya'ban ini.

Selanjutnya persiapan yang penting untuk kita lakukan di bulan Sya'ban ini di antaranya adalah pendalaman ilmu tentang ibadah diseputar Ramadhan, persiapan mental dan tekad, persiapan fisik dan kesehatan, serta persiapan ruhiyah dan spiritual dengan melakukan berbagai ibadah sunah. Hal ini sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah saw. Dalam sebuah riwayat disebutkan,

وَلَمْ أَرَكَ تَصُوْمُ مِنْ شَهْرٍ مِنَ الشُّهُوْرِ مَا تَصُوْمُ مِنْ شَعْبَان قَال: ذَاكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبَ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ يُرْفَعُ فيه الأَعْمَالُ إلَى رَبِّ الْعَالَمِيْنَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِيْ وَأَنَا صَائِمٌ (رواه أحمد وأبو داود وابن حزيمة والنسائى )

Dari Usamah bin Zaid berkata, saya bertanya: “Wahai Rasulullah, saya tidak melihat engkau puasa di suatu bulan lebih banyak melebihi bulan Sya’ban”. Rasul saw bersabda: ”Bulan tersebut banyak dilalaikan manusia, antara Rajab dan Ramadhan, yaitu bulan diangkat amal-amal kepada Rabb alam semesta, maka saya suka amal saya diangkat sedang saya dalam kondisi puasa” (Ahmad, Abu Dawud, An-Nasa’i dan Ibnu Huzaimah)

"Allaahumma baariklanaa fi Sya'ban wa ballighnaa Ramadhana"

Ya Rabb, berkahi kami pada bulan Sya'ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan, ..Amien3x.

Labels: