Wednesday, June 20, 2007

Komunitasku kok sepi..?

Inilah Komunitasku...yang sangat kuharapkan ramai dan memberi manfaat banyak bagi anak didik baik kini mapupun kelak.

Tetapi....saat saya masuk menjadi newbie di dalamnya...eh, posisiku baru ke-12. Padahal kita sadar bahwa begitu banyak jumlah guru di negeri ini. Ya...semoga kelak akan segera menjadi ramai sebab yaa... baru berusia 15 bulan.

Berburu kepadang datar
Dapatkan rusa belang kaki
Berguru kepalang ajar
Bagaikan bunga kembang tak jadi

Kehulu memotong pagar
Jangan terpotong batang durian
Cari guru tempat belajar
Jangan jadi sesal kemudian


Guru (dari bahasa Sansekerta गुरू guru yang juga berarti guru, tetapi artinya harafiahnya adalah "berat") adalah seorang pengajar suatu ilmu. Dalam bahasa Indonesia, guru umumnya merujuk pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.

Arti umum
Guru adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini jalur sekolah atau pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru-guru seperti ini harus mempunyai semacam kualifikasi formal. Dalam definisi yang lebih luas, setiap orang yang mengajarkan suatu hal yang baru dapat juga dianggap seorang guru. Beberapa istilah yang juga menggambarkan peran guru, antara lain:

Arti khusus
Dalam agama Hindu, guru merupakan simbol bagi suatu tempat suci yang berisi ilmu (vidya) dan juga pembagi ilmu. Seorang guru adalah pemandu spiritual/kejiwaan murid-muridnya.

Dalam agama Buddha, guru adalah orang yang memandu muridnya dalam jalan menuju kebenaran. Murid seorang guru memandang gurunya sebagai jelmaan Buddha atau Bodhisattva.

Dalam agama Sikh, guru mempunyai makna yang mirip dengan agama Hindu dan Buddha, namun posisinya lebih penting lagi, karena salah satu inti ajaran agama Sikh adalah kepercayaan terhadap ajaran Sepuluh Guru Sikh. Hanya ada sepuluh Guru dalam agama Sikh, dan Guru pertama, Guru Nanak Dev, adalah pendiri agama ini.

[Guru dalam agama Islam, sangat istimewa. Rasulullah SAW adalah guru ummat Islam. Dalam bahasa santri, guru disebut 'ustadz/ah'. Hanya dalam konteks keindonesiaan, kata 'ustad/ah' menjadi tumpang-tindih. Perhatikan panggilan orang awam kepada seorang guru ngaji, katanya ,"Pak Ustadz...!", "Bu Ustadzah". Ya..kan, sudah Pak/Bu pakai Ustadz/ah lagi...].

Peribahasa
Guru kencing berdiri, murid kencing berlari, yang artinya murid biasanya bulat-bulat mencontoh gurunya, maka guru sebaiknya jangan memberikan contoh yang buruk.

Wong Jowo bilang, Guru = iso diguGu lan DitiRu... Bukan malah waGu lan saRu...hehe

Sumber Tulisan ini.

Labels: